Akuntansi
perubahan harga
Akuntansi bagi perubahan harga secara khusus
berhubungan erat dengan manajer-manajer perusahaan multinasional karena tingkat
inflasi bervariasi secara substansial antara suatu negara dengan negara
lainnya, sehingga meningkatkan kemungkinan dipengaruhinya pelaporan hasil-hasil
operasi oleh efek-efek distortif dari inflasi. Inflasi lokal mempengaruhi kurs
yang digunakan untuk menetranslasikan saldo-saldo valuta asing kedalam vakuta
domestiknya yang ekivalen. Jadi, dalam akuntansi operasi luar negeri sulit
untuk memisahkan isu translasi valuta asing dari isu inflasi.
Untuk memahami istilah
perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan
pergerakan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara
rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami
perubahan. Disebut inflasi jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan
disebut deflasi jika terjadi penurunan harga. Perubahan harga spesifik mengacu
pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh
perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Karakteristik perubahan
harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu : 1 perubahan harga
umum, 2 perubahan harga spesifik, dan 3 perubahan harga relatif
1. Perubahan Harga
Umum
Perubahan harga umum yaitu
perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat
atau daya tukar barang sama. Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan
atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli.
Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor
ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang dibandingkan
dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian suatu negara.
Penyebab lain adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran
barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar dunia untuk komoditas
dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai oleh perubahan seluruh harga
barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama.
a. Inflasi dan Daya
Beli Uang
Indeks harga dapat memberi
gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu. Perubahan indeks harga
merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks
harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli uang
adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan barang.
Gejala kenaikan tingkat
harga umum dari waktu ke waktu disebut inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks
harga umum yang cenderung menaik dari waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks
harga dari perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.
b. Implikasi
Akuntansi
Kos berbagai objek yang
diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda sebenarnya merupakan
jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena
bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat
atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli, perusahaan
kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena perusahaan menahan
pos-pos moneter.
Untung atau rugi daya beli
pos moneter terjadi apabila perusahaan menahan aset moneter atau mempunyai
utang moneter dalam jangka waktu tertentu. Dalam kondisi inflasi, menahan aset
moneter akan menimbulkan rugi daya beli. Dalam kndisi deflasi menahan aset
moneter akan memberikan untung daya beli dan menahan utang moneter akan
mengakibatkan rugi daya beli.
c. Interpretasi
Untung / Rugi Daya Beli
Jumlah rupiah untung atau
rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menentukan laba
ekonomik perusahaan karena informasi tersebut berkaitan dengan seberapa jauh
kapital secara ekonomik harus dipertahankan. Untung daya beli penahanan utang
dapat diperlakukan sebagai pengurangan aset yang diperoleh dengan utang
tersebut. Untung atau rugi daya beli pos moneter lancar dapat
dianggap terrealisasi pada saat pos aset moneter lancar diterima uangnya atau
pada saat utang moneter lancar dilunasi. Dari sudut pandang perusahaan sebagai
kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu
perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
Dari sudut likuiditas,
untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah perusahaan dapat
menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja
moneter akan cenderung menurun daya belinya.
2. Perubahan Harga
Spesifik
Perubahan harga spesifik
adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut
berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar
keluaran. Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain
perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan
spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa
tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
Perubahan harga spesifik
dalam pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan kos aset
yang yang akhirnya mempengaruhi biaya bagi perusahan. Perubahan harga
spesifik dalam pasar keluaran akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
pendapatan perusahaan.
a. Implikasi
Akuntansi
Dalam akuntansi kos
historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya
perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh
perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini
akan menjadi untung atau rugi penahanan.
b. Interpretasi
Untung/Rugi Penahanan
Untung penahanan merupakan
informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital. Dari segi
evaluasi kinerja manajemen, akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi
tentang kegiatan yang benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang
semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital
fisis. Laba operasi merupakan hasil kegiatan produktif, sendangkan untung
penahanan merupakan hasil kegiatan penahanan aset semata. Laba operasi atas
dasar kos sekarang merupakan pengukur efisiensi pengelolaan dana atau kapital
fisis perusahaan yang sebenarnya.
Dalam kondisi harga yang
menarik, biaya atas dasar kos sekarang yang dibebankan ke pendapatan akan
cenderung lebih tinggi daripada biaya historis karena itu laba akan cenderung
lebih kecil.
3. Perubahan Harga
Relatif
Perubahan harga relatif
mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa tertentu terhadap
perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa.
Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya
beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Kalau unit moneter
dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-rugi akan menggambarkan
laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif tidak dapat
terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk
perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi
yang memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan
bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos
sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos sekarang daya beli
konstan.
Soal-soal :
1.
Ada berapa
karakteristik
perubahan harga barang dan jasa…
a.
4
b.
5
c.
3
d.
1
2.
Apa saja yang termasuk karakteristik
perubahan harga barang dan jasa…
a.
Perubahan harga umum
b.
Perubahan harga spesifik
c.
Perubahan harga relative
d.
A b dan c benar
3. Dibawah ini merupakan
jenis perubahan harga, kecuali . . .
a. Perubahan harga
spesifik
b. Perubahan harga umum
c. Perubahan harga relative
d. Perubahan harga inovatif
4. Akuntansi bagi perubahan harga secara khusus
berhubungan erat dengan …
a.
Manajer-manajer perusahaan multinasional
b.
Manajer-manajer produksi
c.
President direktur
d.
Mandor
5. Perbedaan jumlah rupiah
untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar
yang sama (masukan atau keluaran) disebut
a. Inflasi
b. Perubahan harga
c. Deflasi
d. Akuntansi daya beli
daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar